Didampingi Kepala BPJT Kementerian PUPR – Danang Parikesit dan Direktur Utama Jasa Marga – Desi Arryani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) – Basuki Hadimuljono menyaksikan langsung proses Uji beban pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated sepanjang 36,4 km, pada Senin, 23 September 2019.
Ilustrasi : Uji Beban Statis dan Dinamis Tol Japek II, foto: bpjt.pu.go.id
Pelaksanaan uji beban yang merupakan bagian dari rangkaian sertifikasi laik operasi itu dilaksanakan bersama Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ), dilakukan dalam dua model yaitu uji Statis dan Dinamis dengan melibatkan 16 Truk bermuatan total 400 ton.
“Pada malam hari ini kita menyaksikan secara langsung pelaksanaan uji beban dinamis dan statis. Pertama kita lihat dengan metode uji dinamis, kemudian yang kedua dengan metode uji statis yaitu dengan jumlah dua truk secara bertahap hingga 16 truk. Hasil dari pelaksanaan uji beban ini adalah dilihat dari segi lendutan di tengah bentang lebih kaku dibandingkan perhitungan. Secara umum dapat disimpulkan untuk ruas tol ini sudah baik dan aman,” kata Menteri Basuki seperti diberitakan http://bpjt.pu.go.id.
baca – Tarif Tol Pandaan – Malang 2019
baca – Tarif Tol Pasuruan – Probolinggo 2019
Menurut Basuki proses pengujian beban serupa akan dilaksanakan pada delapan titik lainnya yang memiliki keunikan bentang, seperti bentang sepanjang 120 meter atau konstruksi dengan tipe girder I setinggi 4.5 meter. Untuk diketahui bahwa Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated sendiri konstruksinya menggunakan struktur baja yang menurutnya memiliki karakter lebih fleksibel dari struktur beton.
“Konstruksi baja itu karakternya ketika ada kesalahan sedikit dalam konstruksi masih dapat diperbaiki, seperti pada tingkat lendutannya kurang kaku, masih dapat ditingkatkan. Saya berharap di titik lain hasil pengujiannya juga lebih baik,” kata Menteri Basuki.
baca – Letak Rest Area Tol dan Perbedaan Fasilitasnya
baca – Tol Batang – Semarang Berapa Tarifnya?
Pelaksanaan uji statis dilakukan dengan cara kendaraan berat yang berhenti di tengah-tengah jalan tol untuk menguji seberapa statisnya girder konstruksi layang tersebut, serta guna mengetahui besar lendutan di tengah bentang jembatan. Selanjutnya uji dinamis, yang dilakukan dengan cara kendaraan berat dijalankan pada jalan tol dengan kecepatan lambat. Uji dinamis ini sebagai langkah untuk mengetahui faktor redaman jembatan dan Dynamic Amplification Factor (DAF), yakni perbandingan antara amplitudo akibat beban dinamis dengan amplitudo akibat beban statis yang akan menunjukkan karakteristik dari jembatan tersebut.
baca – Tol Balikpapan-Samarinda Cikal bakal Tol Trans Kalimantan
Menteri PUPR menargetkan jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated sudah dapat beroperasi pada November 2019, dan dapat digunakan pada saat musim mudik Natal dan Tahun Baru 2020.
Sekalipun bisa dilalui kendaraan Golongan IV dan V, namun Tol Japek II dibatasi hanya untuk kendaraan bertonase ringan, yaitu Golongan I dan II.
“Walaupun aspek struktur Jalan Tol Layang Cikampek dapat menahan kendaraan bermuatan besar (Golongan IV dan V), namun nantinya dilakukan pembatasan kendaraan yang boleh melintas hanya Golongan I dan II yang bertonase ringan,” pungkas Menteri Basuki.
baca – Ini Tarif Tol Semarang – Solo
Sementara, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR – Danang Parikesit mengatakan, bahwa penetapan tarif tol Layang Japek II saat ini masih dalam tahap pembahasan, apakah tarifnya akan terintegrasi dengan Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting, sehingga tidak membutuhkan gerbang tol tersendiri, atau akan berbeda sehingga dibutuhkan gerbang tol tersendiri.
Pembangunan Jalan Tol Layang (Elevated) Jakarta – Cikampek II diharapkan memperlancar arus lalu lintas di jalan tol, khususnya dari Jakarta menuju Cikampek dan sebaliknya.
Demikian, semoga bermanfaat.
Pingback: Masih Gratis, Uji Coba Tol Cijago Seksi II Dibuka untuk Umum | SEKO71.COM
Pingback: Tarif Tol Singosari – Pakis 2019 | SEKO71.COM